Selama pergantian abad, di sebidang tanah milik seorang salesman marmer, sekelompok pemain menanam apa yang akhirnya maju dan berkembang menjadi Madrid Football Club. Kemudian mereka pindah ke tanah kosong di sebelah arena adu banteng tua di Madrid 1901. Pada tahun 1912, mereka berbalik lagi ke tanah kosong di O'Donnell Street yang hingga kini menjadi lapangan sepak bola terbaik di Madrid. Pada tahun 1924, setelah obrolan singkat di Jalur Siklus Ciudad lineal, klub memutuskan untuk membangun Stadion Chamartín Lama, dengan kapasitas untuk 15.000 orang. Real Madrid bermain di sana selama 23 tahun. Usulan Presiden Santiago Bernabéu dalam membangun sebuah stadion dengan kapasitas 100.000 penggemar dikritik sebagai suatu usaha Firaun. Stadion baru ini dibangun dengan merenovasi yang lama. Setelah mengatasi kesulitan teknis dan finansial, Stadion New Chamartín ini diresmikan pada tahun 1947. Chamartín Baru selesai tujuh tahun setelah diresmikan, dengan kapasitas 125.000 penggemar. Satu tahun kemudian, namanya diubah menjadi Stadion Santiago Bernabéu, untuk menghormati Presiden terbesar dalam sejarah sepak bola. Stadion ini banyak menjadi host untuk acara olahraga yang paling penting selama dekade selanjutnya. Sayangnya Bernabéu meninggal pada tahun 1978, sehingga beliau tidak dapat menyaksikan perkembangan stadion ini ketika terpilih untuk menjalani Piala Dunia 1982. Stadion direnovasi Club sebelum Piala Dunia 1982. Lalu dironvasi lagi pada tahun 1990-an dengan ekspansi perpajakan yang menyerupai sebuah konstruksi baru yang luar biasa. Stadion Santiago Bernabéu menginjak umur 50 di tahun 1997. Agar membuat mereka lebih nyaman, pada tahun 1998 Real Madrid memberikan lampu hijau untuk rencana infrastruktur yang ditujukan untuk memodernisasi semua struktur dalam stadion. Pada saat yang sama, ambisi sebuah proyek komersial yang dirancang untuk menjaga stadion terbuka untuk umum selama 365 hari dalam setahunpun dimulai. The Club juga berpartisipasi dalam pengembangan dan pertumbuhan secara konstan yang menjadikan stadion ini masuk ke kelas Elite. Untuk memahami besarnya Santiago Bernabeu bias melihat dari angka-angka yang terjadi pada hari pertandingan reguler. Lebih dari 2.500 orang bekerja di stadion agar semuanya sempurna. Layanan yang ditawarkan kepada para penggemar telah berubah selama bertahun-tahun, tapi profesionalisme pegawai dan cinta untuk Club tidak pernah berkurang. Suasana stadionpun tak tertandingi. Klub telah mampu Dengan sentuhan internasional dibalut latin, tempat itu dapat beradaptasi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan pemain, dan penikmat sepakbola. Cisco Systems, pemasok terkemuka peralatan jaringan dan manajemen jaringan untuk Internet, selalu memilih Santiago Bernabéu sebagai contoh studi kasus dalam mempelajari manajemen stadion.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar